Apakah Realitas Nyata? Argumen Simulasi. | Kurzgesagt

🎁Amazon Prime 📖Kindle Unlimited 🎧Audible Plus 🎵Amazon Music Unlimited 🌿iHerb 💰Binance

Video

Transkripsi

Kita sebagai manusia tidak dapat merasakan sifat asli alam semesta secara penuh.

Indera dan otak kita hanya dapat memproses sebagian kecil dari dunia kita.

Maka kita harus menggunakan konsep dan alat, untuk mempelajari sifat sejati dari kenyataan.

Kemajuan teknologi tidak hanya memperluas pengetahuan kita akan alam semesta,

juga membuat kita menyadari kemungkinan-kemungkinan yang meresahkan.

Di masa depan mungkin kita akan dapat menyimulasikan seluruh alam semesta.

Namun bila hal itu menjadi sebuah opsi, bagaimana kita tahu kalau ternyata hal itu sudah terjadi?

Bagaimana bila… kita bukan pencipta, namun ciptaan?

Mungkinkah bila ternyata kita itu tidak nyata, dan kita pun tidak menyadarinya?

BIla pemahaman kita akan fisika itu benar,

Maka, tidak mungkin untuk menyimulasikan seluruh alam semesta, dengan bertriliunan benda di dalamnya.

Tapi sebenarnya tidak perlu sampai segitunya.

Kita hanya membutuhkan sedikit alam semesta untuk menipu penghuni dalam simulasi kita,

untuk memikirkan kalau semesta itu nyata.

Untuk apa miliaran galaksi,

kita hanya butuh ruang yang kita bolehkan para penghuni untuk jelajahi.

Jake: Alam semesta yang luas ini mungkin hanya sebuah proyeksi, dan mereka tidak akan… pernah tahu.

Bagaimana dengan benda kecil seperti sel dan bakteri?

Kita tidak terlalu membutuhkannya.

Ketika kalian menggunakan mikroskop, apa yang kamu lihat bisa saja barusan diciptakan.

Sama seperti atom penyusun kursi yang kamu duduki sekarang tidak perlu disimulasikan

dengan bertriliunan atom.

Kita hanya perlu lapisan terluarnya,

mungkin saja dalamnya kosong, hingga kalian memilih untuk membuka isinya.

Tubuh kalian mungkin berisikan berbagai hal, namun mungkin saja kosong, sampai kalian membukanya.

Syarat minimal bagi simulasi kita, hanyalah kesadaran dari manusia virtual kita.

Hanya butuh untuk penghuninya merasakan kalau simulasi itu nyata.

Oke, jadi kita sekarang di dalam simulasi?

Yaa, mungkin, tapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Tentu saja, kita tidak memiliki otoritas akan topik ini, jadi hadapi apa yang kita sampaikan dengan bijak.

Berdasarkan versi modifikasi dari argumen simulasi oleh Nick Bostrom,

kami memiliki lima asumsi untuk kalian.

Bila asumsi ini benar, kalian, penonton setia kami, hidup di dalam simulasi.

Asumsi pertama:

adanya kemungkinan untuk menyimulasikan kesadaran.

Tidak ada yang tahu apa kesadaran itu.

Untuk argumen ini, mari berasumsi kalau kita bisa membangun kesadaran dengan menyimulasikan otak.

Otak itu cukup rumit.

Jake: bila kalian menghitung setiap interaksi antar sinaps sebagai satu operasi,

otakmu berjalan dalam 10 pangkat 17, atau 100… juta milyar operasi, per detik.

Mari kita asumsikan kita butuh 10 pangkat 20 operasi,

untuk menyimulasikan satu detik dari kesadaran manusia.

Tapi, kita tidak ingin hanya menyimulasikan satu orang saja…

kita ingin menyimulasikkan seluruh sejarah manusia, sehingga kita bisa ke mana-mana.

Jadi kita ingin menyimulasikan 200 milyar manusia, dengan umur rata-rata 50 tahun.

satu tahun ada 30 juta detik kali 50 tahun…

kali 200 milyar manusia…

kali 10 pangkat 20 operasi.

jadi kita butuh komputer yang dapat menangani juta, triliun, triliun, triliunan operasi per detik.

Lebih banyak operasi daripada seluruh bintang di alam semesta yang tampak.

Komputer seperti ini tidak mungkin ada.

Atau, mungkin ada.

Asumsi kedua:

kemajuan teknologi tidak akan berhenti dalam waktu dekat.

Bila kita berasumsi kalau kemajuan teknologi akan terus berlanjut seperti sekarang,

maka mungkin akan ada peradaban galaktik, dengan komputer berkekuatan tanpa batas dalam satu titik.

Makhluk dengan teknologi semaju itu, akan menjadi seperti dewa-dewi bagi kita.

Komputer yang dapat menangani juta triliun triliun triliunan operasi adalah suatu hal yang serius,

tapi ada sebuah konsep komputer, yang mungkin dapat menanganinya.

“Otak Matryoshka”, adakah megastruktur teoretis,

terbuat dari milyaran bagian yang mengorbit bintang, untuk mengambil energi radiasinya.

Komputer dengan skala ini, akan mempunyai kekuatan yang cukup untuk menyimulasikan ribuan,

atau mungkin jutaan umat manusia, dalam waktu yang bersamaan.

Teknologi lain, seperti komputer kuantum mutakhir masa depan mungkin dapat mengecilkan ukurannya,

sehingga mungkin untuk melakukan simulasi dengan struktur dengan ukuran kota besar, atau lebih kecil lagi.

Tapi, bila saja ada seseorang yang membangun komputer itu.

Asumsi ketiga:

peradaban maju, tidak menghancurkan diri mereka sendiri.

Bila ada titik di mana semua peradaban menghancurkan diri sendiri, diskusi ini berakhir.

Ketika melihat angkasa, kalian mengharapkan akan alam semesta yang berisikan jutaan peradaban alien,

tapi kita tidak melihat siapapun.

Alasannya, mungkin karena adanya “Saringan Besar”

Saringan Besar adalah rintangan yang harus dilampaui kehidupan, seperti perang nuklir,

asteroid, perubahan iklim, atau generator lubang hitam.

Jika kehidupan itu memang menghancurkan diri, maka tidak ada simulasi.

Kami menjelaskan hal ini secara detil, di video Paradoks Fermi kami.

Asumsi keempat:

peradaban sangat maju, ingin menjalankan simulasi.

Ketika kita membicarakan peradaban setelah manusia, kita tidak tahu berhadapan dengan apa.

Untuk berpikir kalau kita paham akan makhluk yang seperti dewa… itu hal yang cukup arogan.

Bayangkan semut terpintar di dunia hidup di sebelah taman hiburan,

dia penasaran akan apa yang manusia lakukan, sehingga dia berusaha untuk menjelaskannya.

Sayangnya, semut itu tidak mengerti sama sekali.

Konsep seperti rollercoaster, antri, liburan, dan kesenangan,

tidak akan dapat dipahami oleh semut yang hidup di kehidupan semut.

Itulah perbandingan kita dengan makhluk setelah manusia,

dibandingkan dengan mereka, kita adalah semut.

Menjalankan simulasi demi kesenangan dan sains, mungkin merupakan hal odoh bagi mereka.

Namun, bila mereka ingin menjalankan simulasi untuk alasan apapun, dan asumsi pertama hingga ketiga itu benar,

maka ada kemungkinan kita hidup di dalam simulasi.

Asumsi kelima:

bila ada banyak simulasi, mungkin kalian ada di dalam salah satunya.

bila ada peradaban dalam simulasi, besar kemungkinan ada banyak yang seperti itu.

Lagipula, kita berasumsi bahwa makhluk setelah manusia memiliki akses akan kekuatan perhitungan tak terhingga.

Jadi bila mereka menjalankan simulasi, mudah untuk menjalankan jutaan hingga milyaran simulasi.

Bila ada milyaran simulasi semesta, akan ada triliunan demi triliunan

simulasi kesadaran.

Yang akan berarti kalau sebagian besar dari makhluk yang memiliki kesadaran yang pernah ada,

merupakan sebuah simulasi.

Jadi, tiap satu kesadaran nyata, ada milyaran yang tersimulasikan.

Jake: Karena kita tidak tahu kalau kita itu simulasi… atau bukan,

dalam kasus ini, kemungkinan kalau kalian menjadi satu dari sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta

sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan simulasi, itu cukup tinggi.

Jadi, apa yang kalian anggap kenyataan, mungkin saja tidak nyata.

Besar kemungkinan kalian itu…

disimulasikan.

Semua ini berdasarkan dari banyak asumsi yang tidak dapat diuji saat ini.

Jadi banyak ilmuwan yang tidak setuju akan eksperimen pikiran ini.

Jadi, jangan bakar rumahmu untuk menguji bila akan munculnya kesalahan dalam sistem.

Jika benar kalian disimulasikan, tidak akan ada yang berubah.

Kalian mungkin saja berada di dalam planet kecil yang melaju di dalam ruang hampa tak berujung,

atau berada di dalam sebuah simulasi dalam komputer.

Eksistensimu tidak akan menjadi makin menakutkan dan aneh.

Kita hanya bisa berharap untuk menghidupi hidup yang baik, dan bersenang-senang.

Dan berharap bila kita memang sebuah simulasi dalam sebuah superkomputer,

tidak ada yang tersandung kabel listriknya.

aduh duh duh, oh tidak, sepertinya aku mencabut kabel simulasinya.

Tapi, bagai mana kalau semuanya tidak berarti, bagaimana kalau kita berada di dalam simulasi? bagaimana kalau kalian di dalam simulasi?

Jake dari Vsauce3 akan membicarakan hal itu.

Klik di sini untuk menonton videonya dan berlangganan kanalnya.

Kenapa masih di sini? pergilah ke Vsauce3, tonton videonya, dan berlanggananlah.

Kami janji, kalian tidak akan rugi.